Strategi Ekspor Buah Apel


Strategi Ekspor Buah Apel





Strategi ekspor buah apel dapat dilakukan melalui kegiatan pengembangan agribisnis , salah satunya pada pengembangan agribisnis apel. Strategi ekspor buah perlu diimplementasikan untuk menjadikan Indonesia tidak selalu menjadi importir buah-buahan. Perbedaan kandungan sumberdaya alam yang terkadung di setiap negara mengakibatkan terjadinya perdagangan internasional yang terdiri dari ekspor dan impor. Kualitas ekspor buah apel akan sangat berpengaruh terhadap daya saing dari produk buah apel itu sendiri. Peningkatan daya saing dari buah apel ini salah satunya bertujuan untuk melibatkan Indonesia dalam ASSEAN Cina Free Trade Area (ACFTA).
Menurut Nafi (2017) faktor strategi yang harus diperhatikan dalam meningkatkan kualitas dan daya saing buah apel yaitu strategi ekspor buah apel di Indonesia dalam pemberlakuan ACFTA. Strategi ekspor apel ini terdapat strategi internal dan eksternal. 

Adapun strategi internal sebagai berikut:

1.        Perluasan kawasan khusus perkebunan apel
2.        Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan petani
3.        Penerapan standarisasi kebun dan buah apel
4.        Sistem resi gudang dan peningkatan standar mutu
5.        Peningkatan kerjasama antar eksportir dengan petani
6.        Penyelarasan kebijakan dalam strategi ekspor hortikultura

        Strategi eksternal sebagai berikut:

1.        Optimalisasi peran intelijen pemasaran
2.        Memperluas pangsa pasar
3.        Ekspansi ke dalam pasar global
4.        Meningkatkan kerjasama dan menjaga hubungan baik dengan pembeli
5.        Meningkatkan kegiatan promosi

Strategi ekspor buah apel yang terdiri dari strategi internal dan eksternal di atas selanjutnya menjadi keharusan pemerintah untuk mempunyai rencana jangka menengah dan panjang. Pemerintah juga harus segera menyelesaikan rencana program peningkatan produksi dan produktivitas produk pertanian dan cara-cara tertentu untuk meningkatkan prouktivitas buah lokal, khususnya buah apel ini. Program-progam ini harus dilaksanakan secara konsisten, sehingga produk buah apel domestik mampu menjaga kualitas ekspor dan mampu bersaing di pasar internasional.
   

 Pengembangan agribisnis apel yang dapat dilakukan selain dengan kegiatan ekspor 

adalah dengan pengembangan sistem pemasaran, penyediaan modal kerja, pengembangan teknologi  dan sarana produksi, peningkatan komitmen antar mitra kerja, serta pendampingan dan pembinaan.  
 Usaha-usaha strategi pengembangan agribisnis komoditas apel tersebut harus dijalankan secara selaras supaya tercapai perkembangan yang baik. Usaha pemasaran dapat lebih digiatkan kembali dengan memperluas jaringan perdagangan baik luar negeri maupun untuk pasar domestik atau lokal. 
Pemasaran yang sudah dapat dijalankan dengan baik dan memperlancar aliran produk kepada konsumen maka sistem yang ada perlu untuk dipertahankan dan bahkan dikembangkan. Usaha selanjutnya adalah penyediaan modal kerja yang banyak dibutuhkan guna pengembangan usaha. Modal dapat diperoleh melalui bank ataupun koperasi yang menyedikan suku bunga rendah, hal ini untuk memperkecil resiko buruk yang dapat terjadi. 
Usaha ketiga yaitu dengan pengembangan teknologi dan sarana produksi. Teknologi pada zaman sekarang merupakan kebutuhan yang sangat vital dimana perannya yang begitu dibutuhkan oleh setiap masyarakat untuk mempermudah pekerjaan mereka. Teknologi yang sesuai dengan keadaan dan ditunjang oleh sarana produksi yang memadai merupakan salah satu strategi besar dalam pengembangan agribisnis komoditas apel yang memberiakan dampak begitu kuat untuk kedepannya. 
Strategi dalam bidang teknologi dan penyediaan sarana produksi harus dibarengi dengan peningkatan komitmen antar mitra kerja. Komitmen antar mitra kerja adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan dimana  erat kaitannya dengan aspek pemasaran pula. Mitra kerja dalam hal ini sebagai kawan dalam pemasaran produk atau dapat dikatakan sebagai jalan untuk produk dalam menembus pasar hingga sampai ke tangan konsumen, sehingga komitmen untuk dapat bekerjasama dengan baik merupakan modal tercapainya agribisnis apel yang baik. 
Strategi pendampingan dan pembinaan harus dijalankan guna memberikan gambaran bagi para partisipan atau setiap pihak yang terlibat dalam proses agribisnis komoditas apel dari awal hingga akhir. Gambaran teresbut dapat berupa ketersediaan sumberdaya maupun sarana penunjang dari waktu ke waktu maupun keadaan pasar dan sifat-sifat konsumen yang ada dipasaran dalam kaitannya pasar komoditas apel.       
Strategi yang digunakan untuk mengembangkan sistem agribisnis apel salah satunya adalah meningkatkan sumber daya pertanian. Peningkatan sumber daya pertanian dilakukan dengan  meningkatkan kualitas petani dan meningkatkan wawasan petani. Wawasan petani yang tinggi juga dapat meningkatkan produksi apel yang dibudidayakan. Produksi apel yang melimpah akan memepengaruhi kegiatan agribisnis apel karena kebutuhan apel akan tersedia. Apel yang berkualitas dapat menjadi faktor strategis dalam pengembangan agribisnis. Untuk menciptakan apel yang berkualitas dan melimpah, petani harus memiliki wawasan tentang cara budidaya apel yang baik. Peningkatan produksi apel dilakukan dengan memperhatikan benih tanaman apel, cara budidaya, sampai cara pemanenan apel.
Produksi apel yang menurun merupakan tantangan dalam pengembangan agribisnis apel. Sistem agribisnis tidak akan berjalan lancar apabila dalam proses budidaya atau usaha tani tanaman apel tidak optimal. Penurunan produksi apel akan mempengaruhi ketersediaan apel sehingga harga jual apel akan semakin tinggi. Tingginya harga akan menyebapkan harga output kegiatan agribisnis apel juga akan semakin tinggi. Sehingga akan mempengaruhi permintaan konsumen. 
Strategi adaptasi untuk mengantisipasi penurunan produksi apel dapat dilakukan dengan merevitalisasi penggunaan lahan tanaman apel berdasarkan kesesuaian lahan apel dengan kondisi lingkungannya, menanam bibit apel yang unggul yang mampu beradaptasi dengan perubahan iklim terutama perubahan temperatur dan curah hujan, mengintensifkan teknik budidaya apel yang berorientasi pada pertanian yang berkelanjutan, meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk dan pestisida yang mengarah pada konservasi lahan dan pertanian ramah lingkungan, merehabilitasi penanaman apel dengan cara mengganti tanaman apel yang sudah tua, dan mencegah konservasi lahan tanaman apel menjadi lahan tanaman non apel (Anggara, dkk., 2017). Dengan demikian, sumber daya pertanian sangat memepengaruhi kegiatan agribisnis yang dilakukan.

Demikian artikel yang dapat saya buat
Terimakasih. Semoga bermanfaat..

Anggara, D. W. T., A. Suryanto, dan Ainurrasjid. 2017. Kendala Produksi Apel (Malus Sylvestris Mill) Var. Manalagi di Desa Poncokusumo Kabupaten Malang. Jurnal Produksi Tanaman, 5(2): 198-207.

Nafi, A. A. 2017. Strategi Ekspor Apel Indonesia dalam Perdagangan ASEAN-Cina Free Trade Area (ACFTA Tahun 2010-2014). Ilmu Hubungan Internasional, 5(3) :1071-1084.

Santoso, Imam. 2009. Pengembangan Aliansi Strategis dalam Ranati Pasokan Agroindustri Apel. Teknologi Pertanian, 10(1): 174-180.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Strategi Ekspor Buah Apel

Strategi Ekspor Buah Apel Foto oleh Bruno Scramgnon dari Pe...