database di bidang pertanian: pengertian, fungsi, dan jenisnya

PENGGUNAAN DATABASE PERTANIAN


Teknologi informasi yang semakin berkembang saat ini sangat membantu setiap kegiatan manusia. Kegiatan pengumpulan data oleh institusi maupun perseorangan tidak dapat terlepas dari penggunaan DBMS (Database Management System). 
DBMS (Database Management System) merupakan sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna basis data (database user) untuk memelihara, mengontrol, dan mengakses data-data secara praktis dan efisien. DBMS akan menjadi lapisan yang menghubungkan basis data dengan program aplikasi untuk memastikan bahwa basis data tetap terorganisasi secara konsisten dan dapat diakses dengan mudah oleh pengguna. 
Tujuan utama DBMS adalah untuk memberikan tinjauan data kepada pengguna. Sistem DBMS menyembunyikan informasi tentang bagaimana data disimpan, dipelihara, dan juga bisa diakses secara efisien. DBMS dapat digunakan di segala sektor, misalnya sektor pertanian. Artikel ini akan memaparkan mengenai pengertian database di sektor pertanian, tujuan database di sektor pertanian, jenis-jenis database.

1.      Pengertian Database Pertanian

Basis merupakan tempat atau ruangan untuk berkumpul. Data adalah fakta atau kejadian di dunia nyata yang mengandung arti yang dapat berupa simbol, gambar-gambar, dan kata-kata. Basis data atau database adalah representasi kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama-sama dan tanpa pengulangan yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Database adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Database berisi sekumpulan informasi yang saling berkaitan pada suatu subjek tertentu untuk tujuan tertentu. Database pertanian adalah representasi dari kumpulan data yang meliputi data-data pertanian seperti luas lahan, produksi, produktivitas usahatani dan sebagainya yang disimpan secara bersama-sama tanpa adanya pengulangan data untuk memudahkan pekerjaan.

2.      Fungsi Penggunaan Database Pertanian

Menurut Arifin dan Akhmad (2004) fungsi database digunakan untuk mengelola data dalam daftar, yaitu menghitung data sesuai dengan kriteria yang diberikan. Database atau DBMS (Database Management System) pada sektor pertanian umumnya memiliki banyak fungsi yang dapat memudahkan pekerjaan pengguna. Fungsi umum database adalah untuk memudahkan pengguna basis data (database user) untuk memelihara, mengontrol dan mengakses data secara praktis dan efisien, sebagai alat pendefinisian data, menangani permintaan pengguna untuk mengakses data.

Fungsi – fungsi lain dari penggunaan database di bidang pertanian, yakni sebagai berikut :

1)     Mempermudah proses identifikasi data pertanian. Pengelompokkan data tersebut dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti membuat beberapa tabel atau dengan field yang berbeda – beda. Contohnya suatu DBMS (Database Management System)  pada pertanian dapat mencari informasi data informasi luas lahan, produksi, produktivitas usahatani dan sebagainya dengan lebih cepat karena sudah dikelompokkan masing – masing.
2)     Menghindari data ganda yang tersimpan. DBMS dapat di atur sedemikian rupa agar mampu mengenali duplikasi data yang terjadi saat diinput. Hal ini dikarenakan sifat database yang dapat diakses oleh lebih dari satu pengguna. Pengaturan database tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu cara yaitu dengan menerapkan sistem kata kunci atau Primary Key.
3)     Mempermudah penggunaan hampir di semua sisi seperti memasukkan data baru, mengupdate atau bahkan menghapus data yang sudah tidak diperlukan lagi. Data pertanian rentan untuk berubah-ubah karena produksi peranian yang sering berubah, dengan adanya database ini akan memudahkan pengguna untuk memperbaharui atau mengupdate data.
4)     Menjadi solusi terbaik dari penggunaan kertas sebagai media penyimpanan yang kurang efektif dan banyak memakan ruang. Data-data pertanian tidak perlu lagi untuk disimpan dalam bentuk kertas, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pengguna.
5)     Dapat menjadi alternatif lain terkait masalah penyimpanan ruang dalam suatu aplikasi. Hal ini dikarenakan keterbatasan dari media penyimpanan oleh kebanyakan aplikasi komputer. Adanya database pertanian, maka pengguna tidak perlu khawatir untuk menyiman data pertanian Indonesia karena penyimpanan data yang sangat besar.

3.      Jenis-jenis database

Menurut Kroenke (2005) ada 4 jenis database yang memiliki kegunaan yang berbeda. Database pada umumnya terdiri dari data yang digunakan oleh banyak user atau pengguna. Masing – masing user tersebut tentunya memiliki keperluan yang berbeda – beda. Database dikelompokkan menjadi beberapa jenis dengan jenis dengan fungsi dan kegunaan masing – masing. 

Jenis – jenis database beserta fungsinya adalah sebagai berikut:

1)      Operational Database
Database jenis ini dapat menyimpan data dengan rinci agar dapat dioperasikan dari seluruh organisasi. Dalam hal ini mereka juga dapat disebut Subject Area Database (SADB), transaksi database, atau produksi database. Contoh dari Operational Database adalah database yang digunakan pelanggan, database akuntansi, database pribadi, database inventaris dan lain – lain.
2)      Relational Database
Relational database adalah satu set tabel yang menjelaskan dari mana data diakses dengan banyak cara tanpa harus melakukan reorganisasi tabel database. Database jenis ini dapat dibilang paling populer. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan Relational Database, user dapat mengakses atau mencari informasi dalam tabel yang berbeda – beda. Query yang dilakukan juga dapat melibatkan beberapa tabel karena fungsi relasi ini. Database ini menyimpan data dan informasi yang diambil dari operasional yang dipilih.
3)      Distributed Database
Database jenis ini dapat mendistribusikan data – data secara tersebar namun saling berhubungan serta dapat diakses secara bersama – sama. Database jenis ini biasanya digunakan pada suatu lembaga atau perusahaan yang terdiri dari beberapa cabang, agar dapat memudahkan user mengakses data dari tempat satu ke tempat lainnya. Database ini dapat mencakup kedua segmen yaitu operasional dan user database. Database ini adalah database kelompok kerja lokal dan departemen di kantor regional, kantor cabang, pabrik-pabrik, dan lokasi kerja lainnya.
4)      External Database
Database jenis ini mampu menyediakan akses ke bagian eksternal, Data yang disimpan nantinya akan digunakan untuk keperluan komersial. Akses kedalam database ini akan lebih mudah karena diperuntukkan bagi publik dan disamping itu juga lebih efisien karena tidak perlu mencari informasi dari internet.

Database pertanian adalah representasi kumpulan data yang meliputi data-data pertanian seperti luas lahan, produksi, produktivitas usahatani dan sebagainya yang disimpan secara bersama-sama tanpa adanya pengulangan untuk memudahkan pekerjaan. Fungsi – fungsi lain dari penggunaan database di bidang pertanian meliputi mempermudah proses identifikasi data pertanian dan sebagainya. Jenis database ada 4, dimana semua jenis database tersebut memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda.


Arifin, J., dan A. Fauzi. 2004. Aplikasi Exel dalam Fungsi Terapan (Non Finansial dan Non Statistik). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Kroenke, D. M. 2005. Dasar-dasar, Desain, dan Implementasi Database Processing Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.



Demikian artikel yang dapat saya buat.
Terimakasih, semoga bermanfaat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Strategi Ekspor Buah Apel

Strategi Ekspor Buah Apel Foto oleh Bruno Scramgnon dari Pe...